Perasaanku padamu tak mengenal kadaluwarsa, tapi bagaimana dengan cerita kita?
Sebuah cerita indah pernah terukir
di antara kita berdua. Komponen cerita indah tidak hanya selalu manis, tentu
ada unsur pahit juga di dalamnya. Semua kenangan tentangmu masih tersimpan rapi
di hatiku. Kamu adalah salah satu kenangan yang akan selalu membekas, karena
memberiku pelajaran tentang menghargai sekaligus bersyukur. Menghargai apa yang
dimiliki sekaligus bersyukur pernah menjadi bagian cerita dalam hidupmu. Kita
tidak akan pernah tau kapan kita akan berpisah dengan apa yang kita miliki saat
ini.
Menjalin sebuah cerita denganmu
banyak memberiku pengalaman baru; menyusuri ombak yang biru, melakukan perjalanan
yang panjang, melihat aneka budaya yang beragam, menaiki wahana di taman
bermain yang menyenangkan, hingga mengunjungi beberapa tempat berhantu.
Surabaya, Yogyakarta, Madura, Pasuruan, Tretes, Malang, hingga Bali pernah kita
telusuri bersama. Aku paling ingat ketika kita berdua mencari buku-buku skripsi
di tengah terik sinar mentari! Lelah dan panas kala itu, terbayar lunas dengan
senyuman akan perjuangan yang telah berhasil kita lalui bersama.
Namun, semua cerita tidak selalu
memiliki akhir yang bahagia, bukan? Begitu pula dengan cerita kita. Sebuah
akhir yang tak pernah kuharapkan, kupikir kita bisa berjalan berdampingan
selamanya, namun takdir berkata lain. Kini, kau dengannya dan aku pun punya
cerita baru. Walaupun kita telah memilih jalan masing-masing, tapi biarkan
kugenggam cerita kita yang telah usai. Terima kasih untuk cerita kita yang
pernah ada. (cyn)
Komentar
Posting Komentar